Pengalaman Wanita dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi

Abstract

Keluarga berencana merupakan  program pemerintah yang dirancang untuk mengendalikan ledakan penduduk dengan mencegah kehamilan dan persalinan. Karena perempuan memiliki kemampuan untuk hamil dan mempunyai anak secara alami, mereka lebih sering menggunakan alat kontrasepsi  dibandingkan laki-laki. Selain itu, perempuan lebih cenderung menggunakan alat kontrasepsi yang tersedia di masyarakat dibandingkan laki-laki. Beberapa perempuan dari Desa Klampok, Tempursari, Sidoharjo menceritakan pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai penggunaan alat kontrasepsi. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan pengetahuan dan pengalaman perempuan mengenai penggunaan  kontrasepsi. Informasi diperoleh melalui observasi  kehidupan perempuan dan wawancara terhadap lima orang perempuan pengguna alat kontrasepsi. Kontrasepsi meliputi suntikan, pil, implan, IUD, dan metode kontrasepsi mantap. Karena efektivitas alat kontrasepsi menimbulkan ketidaknyamanan bagi penggunanya, seringkali perempuan mengganti metode kontrasepsinya agar sesuai dengan tubuhnya. Sekalipun hal itu membuat seorang Perempuan tidak nyaman, namun mereka tetap bertahan karena tidak punya pilihan lain. Seringnya terjadi perubahan metode kontrasepsi yang digunakan  disebabkan karena pengetahuan perempuan terhadap metode kontrasepsi masih sangat rendah, dan pengetahuan tersebut terutama diperoleh melalui pengalaman orang tua dan saudara kandungnya. Pasangan (suami)  kurang terlibat, bahkan ada pasangan yang tidak mau mengetahui penggunaan kontrasepsi pasangannya (istri). Suami berpendapat bahwa penggunaan alat kontrasepsi adalah tanggung jawab istri, bukan tanggung jawab suami. Beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan  metode kontrasepsi antara lain pengetahuan, masyarakat, pendidikan, dorongan dari keluarga dan pasangan, serta efek samping penggunaan. Perempuan mempunyai hak untuk memilih jenis alat kontrasepsi yang digunakannya, namun mereka tidak berhak menolaknya, meskipun alat tersebut bisa berdampak membahayakan kesehatannya.