FUNGSI EARLY WARNING INDICATOR (EWI) PADA PEMANTAUAN KREDIT DENGAN KLASIFIKASI LOAN AT RISK SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENENTU PROFIBILITAS BANK DI INDONESIA

Authors

  • Berry Noveryanto Magister Manajemen dan Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya
  • Ilham Achmadi Yorinda Magister Manajemen dan Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Keywords:

Early Warning Indicator Loan at Risk, Profit Bank

Abstract

Pandemi Covid 19 yang menghantam dunia, khususnya di Indonesia berakibat pada terdampaknya sektor-sektor ekonomi khususnya perbankan. Perbankan di Indonesia wajib melakukan pemantauan yang lebih mendalam terhadap kualitas asset produktif mereka khususnya portofolio kredit. Saat ini, Industri perbankan masih dihantui peningkatan risiko atas kredit yang disalurkan akibat pandemi Covid-19. Apalagi regulator telah memperpanjang masa program restrukturisasi hingga tahun depan.  Hal ini akan memberikan tekanan pada rasio loan at risk (LAR) yang juga meningkat. Apabila tidak dimitigasi, akan menjadi kredit macet. Loan at risk merupakan indikator risiko atas kredit yang disalurkan yang terdiri atas kredit kolektibilitas 1 yang telah direstrukturisasi, kolektibilitas 2 atau dalam perhatian khusus, serta kredit bermasalah  atau non performing loan (NPL) sehingga pastinya akan berimbas kepada profit Bank. Sejalan dengan hal tersebut, dibutuhkan suatu pemantauan secara khusus terhadap debitur . Sejalan dengan hal tersebut, dibutuhkan suatu pendeteksian dini terhadap debitur dengan klasifikasi loan at risk (LAR) sangat dibutuhkan pihak bank.

References

Anjani, Dewa Ayu, and Ni Ketut Purnawati. Pengaruh Non Performing Loan (NPL), Likuiditas dan Rentabilitas Terhadap Rasio Kecukupan Modal. Diss. Udayana University, 2014.Hermansyah (2005). “Hukum Perbankan Nasional Indonesia”. Hukum Perbankan Nasional Indonesia. Jakarta.
Fitriana, Maretha Eka, and Erman Denny Arfinto. Analisis pengaruh NPL, CAR, ROA, LDR dan Size terhadap CKPN (Studi kasus pada Bank Konvensional yang tercatat di Bursa Efek Indonesia 2010-2014). Diss. Fakultas Ekonomika dan Bisnis, 2015.
Prasanjaya, AA Yogi, and I. Wayan Ramantha. "Analisis pengaruh rasio CAR, BOPO, LDR dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas bank yang terdaftar di BEI." E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.1 (2013): 230-245.
UU 24/04. Undang – undang No. 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan.
UU 10/98. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang – undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.
UU 7/92. Undang – undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.
Wisudanto (2016). “Gender Diversity, Performance and Risk Banks In Indonesia”.Jakarta.: https://www.researchgate.net/publication/308796810
Witjaksono (2018). “Perbandingan perlakuan akuntansi kredit menurut PSAK 55, PSAK 71, dan Basel pada bank umum” Jakarta: Jurnal Online Insan Akuntan, 2018 - ejournal-binainsani.ac.id
Witjaksono, Armanto. "Perbandingan perlakuan akuntansi kredit menurut PSAK 55, PSAK 71, dan Basel pada bank umum." Jurnal Online Insan Akuntan 3.2 (2018): 111-120.

Downloads

Published

2021-12-20

How to Cite

Noveryanto, B., & Yorinda, I. A. (2021). FUNGSI EARLY WARNING INDICATOR (EWI) PADA PEMANTAUAN KREDIT DENGAN KLASIFIKASI LOAN AT RISK SEBAGAI SALAH SATU FAKTOR PENENTU PROFIBILITAS BANK DI INDONESIA. Prosiding Seminar Nasional & Call for Paper STIE AAS, 4(1), 465–471. Retrieved from https://prosiding.stie-aas.ac.id/index.php/prosenas/article/view/138